Anggota Komisi I DPRD Kaltim Prihatin dengan Kenaikan Harga Beras dan Dampaknya pada Petani

 Advertorial

itusudah.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Harun Ar-Rasyid, menyatakan keprihatinannya terkait kenaikan harga beras yang terjadi dalam bulan ini. Kenaikan harga beras ini menjadi penyebab kekhawatiran, khususnya di wilayah Kaltim.

Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, kenaikan harga beras justru memberikan dampak yang meresahkan pada masyarakat, terutama para petani. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan impor beras sebagai langkah darurat untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Harun Ar-Rasyid menyatakan, “Kalau dikatakan kenaikan harga beras ini membuat petani kita sejahtera, jawabannya adalah tidak.” Ia menekankan bahwa petani tidak merasakan dampak positif dari kenaikan harga beras.

Ketua Fraksi PKS ini juga menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan impor beras sebanyak 2 juta ton untuk tahun 2023, dengan 1,6 juta ton telah diimpor dan 400 ribu ton masih dalam perjalanan.

“Harga beras yang diterima petani saat ini hanya sekitar 5 ribu rupiah per kilogram, sedangkan harga di pasar mencapai 15 ribu rupiah. Ini adalah perbandingan yang sangat tidak adil dan merugikan petani kita,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Harun Ar-Rasyid menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintah yang tampaknya hanya mengandalkan impor sebagai solusi, tanpa memberikan dukungan konkret kepada petani untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.

“Kami berharap ada perubahan dalam kebijakan pemerintah untuk mengatasi krisis ini dan mendukung petani dalam meningkatkan produksi beras dalam negeri, demi kesejahteraan petani Indonesia,” tambahnya.(adv)

Author: 

Related Posts