Keterbatasan Infrastruktur Menghambat Potensi Pariwisata Kalimantan Timur

 Advertorial

itusudah.com – Kalimantan Timur (Kaltim), selain memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), juga memiliki sejumlah daya tarik wisata, seperti Pulau Derawan, Maratua, Labuan Cermin, yang terletak di Berau. Namun, untuk mencapai destinasi-destinasi wisata tersebut, pengunjung menghadapi sejumlah kendala. Minimnya akses infrastruktur jalan dan kurangnya fasilitas, sarana, dan prasarana penunjang menjadi hambatan utama. Selain itu, biaya transportasi yang tinggi juga menjadi masalah, yang secara signifikan memengaruhi jumlah kedatangan wisatawan ke daerah tersebut.

Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Adam Sinte, membandingkan estimasi biaya perjalanan ke destinasi pariwisata di Kaltim dengan ke Bali. Ia mencatat bahwa biaya perjalanan ke Bali cenderung lebih murah daripada ke Berau di Kaltim. Wisatawan lebih memilih Bali karena biayanya yang lebih terjangkau, dengan biaya perjalanan sekitar Rp 2 juta, sementara perjalanan ke Berau bisa mencapai lebih dari Rp 5 juta.

DPRD Kaltim telah membuat regulasi berupa Perda terkait jalan khusus untuk tambang batubara dan kelapa sawit. Namun, perusahaan-perusahaan pertambangan dan perusahaan kelapa sawit seringkali melanggar aturan ini dengan menggunakan jalan umum untuk aktivitas mereka. Padahal, aturan mengharuskan perusahaan untuk menyediakan jalan khusus untuk operasional mereka.

Muhammad Adam Sinte mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memperhatikan kondisi ini. Mengingat potensi pariwisata Kaltim yang melimpah, dia menekankan pentingnya membenahi infrastruktur jalan. Jalan-jalan harus dijaga agar tetap dalam kondisi baik, dan rest area harus dipersiapkan agar pengunjung bisa beristirahat dengan nyaman. Dengan melakukan perbaikan ini, Kaltim dapat memanfaatkan potensi pariwisata mereka untuk memberikan kontribusi signifikan ke pendapatan daerah.(adv)

Author: 

Related Posts