itusudah.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) semakin mengangkat konsep ekonomi hijau atau green economic sebagai peta jalan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Hal ini muncul setelah Kaltim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mendapat konpensasi karbon sebesar Rp260 Miliar dari Bank Dunia, karena berhasil menurunkan emisi karbon.
Menurut anggota DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, green economic adalah konsep yang sangat penting untuk masa depan Kaltim. Konsep ini telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu, di mana semua investasi diawasi dalam ambang batas untuk menurunkan emisi karbon, sehingga menjadi sumber pendapatan daerah.
Nidya melihat green economic bukan hanya sebagai eksploitasi sektor Sumber Daya Alam (SDA), tetapi sebagai pondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi, menurutnya, menjadi kunci dalam mewujudkan visi ini. Ia mengapresiasi tren positif dalam aliran investasi, baik asing maupun domestik, yang masuk ke Kaltim, menandakan bahwa Kaltim menjadi destinasi menjanjikan bagi para pemangku kepentingan.
Namun, Nidya menekankan bahwa green economic bukan hanya rencana biasa, melainkan memerlukan keterlibatan aktif investor berwawasan lingkungan dalam memajukan Kaltim sebagai destinasi yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan green economic, diharapkan Kaltim dapat terus berkontribusi pada upaya global untuk menjaga keseimbangan lingkungan sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(adv)
Author: itusudah
Related Posts
RDP Komisi IV DPRD Kaltim Fokus Bahas Pembayaran Jasa Pelayanan Tenaga Kesehatan
RDP Komisi I DPRD Kaltim Ungkap Ketidakpuasan Warga Terkait Aktivitas PT Berau Coal
Peringatan HUT Ke-78 Korps Brimob Polri: Yusuf Mustafa Ajak Tingkatkan Kinerja dan Layani Masyarakat
Dukungan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Terhadap Telemedicine: Solusi Kesehatan untuk Wilayah Terpencil