Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati, Prihatin dengan Meningkatnya Judi Online di Indonesia

 Advertorial

itusudah.com – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya perjudian online di Indonesia. Ia menggarisbawahi dampak negatif dari permainan judi online ini dan berharap agar masyarakat menjadi lebih sadar akan bahayanya jika terjebak dalam kecanduan tersebut.

Puji Setyowati menyoroti, “Banyak kasus akibat kecanduan judi online sangat memengaruhi kesehatan mental dan psikis seseorang.”

Menurutnya, para pecandu judi daring seringkali tertarik oleh janji-janji keuntungan besar yang dijanjikan oleh perjudian online. Namun, kenyataannya adalah sebaliknya, banyak dari mereka justru kehilangan uang dalam jumlah besar, bahkan sampai harus meminjam uang untuk terus bermain. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan emosional yang serius dan berdampak negatif pada kesejahteraan mental individu.

“Dampak depresi dan stres seringkali muncul ketika seseorang terus menerus mengalami kekalahan dalam perjudian, dan masalah semakin memburuk jika modal mereka habis dan mereka harus mencari cara yang tidak etis untuk mendapatkan uang,” tegas Puji Setyowati.

Dari berbagai sumber, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengumumkan bahwa selama tiga bulan terakhir, terhitung sejak 18 Juli 2023, mereka telah berhasil memblokir atau menghapus 425.506 konten terkait perjudian online sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberantas praktik ini.

Dalam rentang waktu tersebut, pemerintah telah menjalankan pemutusan akses terhadap 425.506 konten perjudian, termasuk 237.098 konten dari alamat situs internet (IP address), 17.235 konten dari file sharing, dan 171.175 konten dari media sosial.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa sekitar 2,76 juta warga Indonesia telah terlibat dalam permainan judi online, dengan 2,19 juta di antaranya berasal dari kalangan berpenghasilan rendah.

Menghadapi situasi ini, Puji Setyowati meminta agar sektor pendidikan, pemuka agama, serta orangtua bersinergi dalam memberikan pemahaman dan pengawasan yang berkelanjutan guna mencegah masyarakat dari jebakan perjudian online.(adv)

Author: 

Related Posts