itusudah.com – Purwadi Purwoharsojo, seorang akademisi dan pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman Samarinda, mengungkapkan kritik terhadap penerapan parkir non tunai di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya, meskipun konsepnya mendapat apresiasi sebagai langkah menuju kota pintar (smart city) yang transparan, masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
Purwadi menyatakan bahwa penerapan parkir non tunai di beberapa titik di Kota Samarinda merupakan bagian positif dari gaya hidup non tunai dan uang elektronik. Namun demikian, ia menyoroti beberapa isu yang masih perlu penyelesaian, termasuk standarisasi tarif parkir yang belum merata di seluruh lokasi.
“Perlu diseragamkan tarif parkir agar tidak menimbulkan ketidakadilan dengan gedung parkir lain. Misalnya, tarif yang tetap meski parkir hanya beberapa jam,” ungkap Purwadi.
Selain itu, Purwadi juga mengkhawatirkan nasib jukir (juru parkir) binaan Dinas Perhubungan (Dishub) yang mungkin terdampak oleh kebijakan ini. Ia menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan retribusi parkir untuk maksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menimbulkan kekhawatiran terhadap jukir yang ada.
Ia juga mengusulkan agar Pemerintah Kota Samarinda mengembangkan sistem informasi real-time seperti Google Maps untuk memudahkan masyarakat dalam mencari kantong parkir yang tersedia, dengan harapan dapat mengurangi kemacetan di kota ini.
Meskipun penerapan parkir non tunai baru dijadwalkan dimulai pada 1 Juli 2024 mendatang, beberapa pusat perbelanjaan di Samarinda seperti Bigmall, City Centrum, dan Mall Mesra telah mulai menerapkannya. Namun, masih terlihat antrean panjang di loket pembayaran pintu keluar kendaraan, menandakan bahwa beberapa masyarakat belum sepenuhnya terbiasa dengan sistem baru ini.
Purwadi menekankan bahwa penerapan ini seharusnya membawa manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi transaksi di Samarinda, dengan catatan bahwa perbaikan-perbaikan yang diperlukan harus segera diimplementasikan untuk memaksimalkan keberhasilan program ini.
Author: itusudah
Related Posts
Polisi Tangkap Dua Tersangka Pembubaran Diskusi Forum Tanah Air, Netizen Soroti Motif dan Dalang Utama
Dubes Turki Talip Küçükcan Bahas Peran Dakwah dan Ilmu Pengetahuan dalam Masa Depan Islam di Seminar Internasional
Pembubaran Diskusi di Hotel Grand Kemang oleh Kelompok Tak Dikenal Dikecam Setara Institute
Kerja Sama Indonesia dan UEA dalam Pengembangan Zakat dan Wakaf untuk Kesejahteraan Umat