itusudah.com
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, memperingatkan masyarakat mengenai ancaman serius mikroplastik akibat buruknya pengelolaan sampah saat memberikan kuliah umum di hadapan 1.600 mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat, 13 September 2024. Dalam kuliah tersebut, Diaz menyoroti bahaya sampah, terutama sampah plastik, yang berkontribusi terhadap pencemaran udara, tanah, dan air.
Diaz menjelaskan bahwa pembakaran sampah dapat menghasilkan emisi berbahaya seperti dioksin, yang mencemari udara dan lingkungan. Namun, masalah yang paling meresahkan adalah mikroplastik, partikel plastik kecil yang kini mencemari hampir seluruh sungai di Indonesia. “Sebanyak 98 persen sungai di Indonesia sudah tercemar mikroplastik, termasuk ikan dan air yang kita konsumsi,” ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam air susu ibu (ASI) dan plasenta ibu hamil, yang menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir sudah terpapar mikroplastik. Selain itu, udara yang kita hirup pun kini mengandung partikel mikroplastik yang dapat terjebak di paru-paru tanpa bisa dikeluarkan.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh Environmental Science & Technology, Indonesia menjadi negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Masyarakat Indonesia diperkirakan mengonsumsi 15 gram mikroplastik per bulan, menjadikan ancaman ini semakin nyata bagi kesehatan manusia.
Dalam acara tersebut, Wakil Rektor IV UNP Dr. Deski Beri mengingatkan mahasiswa untuk berinovasi dalam menyelamatkan lingkungan. “Kita hanya punya satu bumi. Kalau bumi ini hancur, kita tidak tahu di mana kita akan hidup lagi,” ujarnya. Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNP, Afriva Khaidir, Ph.D., juga menekankan bahwa pengelolaan sampah, termasuk mikroplastik, adalah tantangan yang harus dihadapi bersama, terutama mengingat Kota Padang menghasilkan lebih dari 500 ton sampah setiap hari.