Gus Imin dan PKB Siap Berkolaborasi dalam Kampanye Pro Life Bersama Aktivis Internasional Dr. Calum Miller

 Nasional

itusudah.com

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Imin, menerima kunjungan Dr. Calum Miller, seorang dokter dari University of Oxford Medical School sekaligus aktivis Pro Life, pada Rabu (14/8/2024). Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor DPP PKB, Gus Imin menyambut baik kedatangan Dr. Calum dan rombongannya serta menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam kampanye bahaya aborsi atau Pro Life di Indonesia.

“Topik Pro Life ini sangat penting bagi PKB. Pro Life menjadi prioritas dalam usaha kami untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Tentu saja, PKB sangat siap untuk terus melakukan kerja-kerja seperti ini,” ujar Gus Imin.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Imin didampingi oleh beberapa petinggi PKB, termasuk Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan Nihayatul Wafiroh, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah, Wasekjen DPP PKB Anggia Ermarini, serta anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. Sementara itu, Dr. Calum Miller hadir bersama rombongan yang terdiri dari Voice of the Voiceless USA Matthew Merill, drg. Hedwin Kadrianto, Sp.PM, Yehezkiel Tambunan, SH, serta dr. Dorothy Gabriella.

Nihayatul Wafiroh, yang akrab disapa Ninik, menjelaskan bahwa diskusi mereka mencakup cara pencegahan aborsi, alasan logis di balik kampanye Pro Life, serta bagaimana PKB bisa mendukung regulasi terkait di parlemen. “Kita tadi diskusi bagaimana cara pencegahan aborsi, alasan logis dan bagaimana kita bisa mendukungnya di parlemen melalui undang-undang,” kata Ninik.

Dr. Calum Miller menyoroti bahwa isu aborsi bukan hanya menjadi perdebatan di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Ia mengajak PKB untuk berkolaborasi dalam mengampanyekan bahaya aborsi dan memperkenalkan alternatif bagi perempuan yang mengalami Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD).

“Situasi wanita dalam kehamilan yang tidak diinginkan itu memiliki opsi lain. Aborsi bukanlah satu-satunya opsi; ada alternatif lain seperti rumah aman dan adopsi, yang sangat kami tekankan. Sosialisasi mengenai bahaya aborsi ini perlu terus kita kedepankan,” jelas Dr. Calum.

Ia juga menambahkan bahwa di Indonesia sudah ada banyak rumah aman yang dikelola oleh berbagai yayasan, khususnya untuk perempuan yang menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan.

Author: 

Related Posts