itusudah.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggelar upaya pemerataan pembangunan di 20 kecamatan, dengan fokus pada infrastruktur, pelayanan, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pasokan air bersih dan listrik 24 jam.
Pemkab Kukar memprioritaskan pemenuhan listrik 24 jam dengan mempercepat pembangunan infrastruktur di sejumlah desa dan dusun. Upaya ini mencakup penggunaan listrik dari PLN dan pemanfaatan energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal. Kondisi geografis Kukar yang beragam, mulai dari wilayah yang dapat dijangkau secara darat hingga yang terletak di pedalaman, sungai, dan danau yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, menjadi alasan utama untuk menerapkan inovasi ini.
Arianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, menjelaskan bahwa PLTS komunal telah terbukti berhasil diimplementasikan, seperti yang terlihat di Desa Muara Enggelam sejak tahun 2015. Sistem ini awalnya hanya mampu menyediakan listrik selama 6-12 jam, terutama untuk penerangan malam hari, namun kini telah berkembang menjadi penyedia listrik 24 jam. Desa Muara Enggelam menjadi contoh sukses dan pilot project bagi desa-desa lain yang menghadapi kendala serupa, seperti Desa Menamang Kanan, Desa Menamang Kiri, Desa Tunjungan, dan Dusun Mekar Sari.
Keberhasilan PLTS komunal di Muara Enggelam bahkan mengantarkan desa ini masuk dalam Top 15 Inovasi Pelayanan Publik Kabupaten Kukar. Pengelolaan PLTS komunal oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Muara Enggelam juga mendapat penghargaan dan dana pembinaan, yang kemudian digunakan untuk perawatan dan operasional sistem PLTS komunal tersebut.
“Komitmen Pemkab Kukar untuk menyediakan listrik 24 jam bagi seluruh wilayah, termasuk yang terpencil, tercermin dalam RPJMD Kukar 2021-2026,” ungkap Arianto, menegaskan keseriusan Pemkab dalam memajukan infrastruktur listrik di daerah tersebut.