Pentingnya Kepemimpinan Kepala Desa dalam Pengembangan Desa dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

 Nasional

itusudah.com

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat bagi kepala desa dalam upaya mengembangkan desa. Menurut Tomsi, kepala desa tidak hanya berperan sebagai pemimpin formal, tetapi juga harus berfungsi sebagai guru dan figur orang tua yang membimbing masyarakat. “Jika kepala desa tidak memiliki kemampuan leadership, meskipun hanya di tingkat desa, maka desa tersebut tidak akan berkembang,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun 2024 di Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (9/8/2024).

Tomsi juga menyoroti pentingnya keadilan dalam proses pendataan masyarakat kurang mampu di desa. Menurutnya, seorang kepala desa yang adil harus memastikan bahwa bantuan disalurkan berdasarkan kebutuhan masyarakat, tanpa mempertimbangkan afiliasi politik atau dukungan pribadi. “Oleh karena itu, kepemimpinan kepala desa sangat penting. Terkadang, ada yang mendapatkan bantuan, sementara yang lebih miskin tidak. Ini berawal dari pendataan di desa,” tegasnya.

Selain itu, Tomsi menekankan pentingnya pengelolaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel untuk menghindari penyalahgunaan dana. Ia mengingatkan bahwa dana desa bukanlah uang pribadi dan harus digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi desa. Ia juga memberikan perhatian pada kelompok-kelompok tertentu yang menunggu pembagian dana desa saat dana tersebut dikucurkan. “Dana desa ini bukan untuk dibagi-bagi begitu saja, tetapi harus digunakan untuk kepentingan pembangunan desa,” jelas Tomsi.

Tomsi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai program, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mencakup kegiatan kesehatan ibu dan anak serta kebersihan di desa. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa, banyak di antaranya hidup dalam kemiskinan, program-program tersebut menjadi sangat penting.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi desa, Tomsi juga mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang efektif. Ia mencatat bahwa BUMDes dapat didukung dengan penggunaan dana desa hingga 40%, menunjukkan bahwa BUMDes diakui sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan perekonomian desa. “Namun, coba lihat berapa banyak BUMDes kita yang berhasil, hanya beberapa yang bisa menghasilkan pendapatan di atas Rp5 miliar dalam satu tahun,” tambahnya.

Tomsi berharap bahwa penerapan P3PD dapat berjalan dengan baik dengan menekankan kualitas, keberlanjutan, dan efektivitas program. Ia menekankan bahwa keberhasilan program tidak hanya bergantung pada satu kali pelatihan, tetapi juga harus didukung oleh sistem pengawasan, pembelajaran berkelanjutan, dan evaluasi yang terus-menerus. “Ini penting untuk menjadi perhatian, dan program ini akan berhasil jika kita bekerja sama dengan kompak dan tidak berpikir ‘ini hanya kabupaten kecil, tidak berpengaruh.’ Tidak ada! Semua berpengaruh, dan inilah bentuk bakti kita bagi masyarakat dan Ibu Pertiwi, hal ini harus disadari,” ujar Tomsi.

Author: 

Related Posts