itusudah.com – Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi sasaran serangan hacker pada Kamis (20/6/2024). Akibat serangan ini, sejumlah layanan publik mengalami gangguan, termasuk layanan keimigrasian. Serangan ini diduga menggunakan ransomware, sebuah malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk memulihkannya. Kelompok hacker Lockbit 3.0 yang diyakini bertanggung jawab atas serangan ini, meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau sekitar Rp 131,2 miliar.
Yang menarik, lemahnya sistem keamanan siber Indonesia ini pernah diingatkan oleh Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan, dalam debat Calon Presiden (Capres) pada medio Januari 2024 lalu. Dalam debat tersebut, Anies mengatakan bahwa Indonesia perlu membangun struktur pertahanan siber yang serius.
“Kita perlu membangun satu struktur pertahanan siber yang serius dan ini tidak cukup dengan memberikan tugas ini ke sekelompok orang,” kata Anies pada 7 Januari 2024. Anies menambahkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar, salah satunya soal serangan siber. Dirinya turut menyoroti peretasan data yang diduga dialami Kementerian Pertahanan, lembaga pemerintah yang dipimpin calon presiden nomor urut 3, Prabowo Subianto, yang juga Menteri Pertahanan.
“Pencurian ikan, pencurian pasir itu menandakan bahwa kita kebobolan dan lebih jauh lagi ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker di 2023. Sebuah ironi, karena itu kita ingin mengembalikan,” ucap Anies.
Serangan terhadap PDN Kominfo ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan keamanan siber di Indonesia. Sebuah langkah yang diharapkan dapat mengantisipasi dan menangani ancaman serangan siber di masa depan.